RSS
email
0

Mendagri Cabut 206 Perda Pajak Ganda

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengaku telah mencabut 206 Peraturan Daerah (Perda) yang dianggap menjadi pajak ganda. Perda itu bertentangan dengan perundangan dan segala aturan yang lebih tinggi.

"Selama saya menjadi Mendagri sudah banyak Perda yang dicabut. Perda itu bertentangan dengan UU serta peraturan yang lebih tinggi. Perda itu semuanya membebani sektor usaha," kata Gamawan saat akan menghadiri rapat Gubernur Se Sumatera dan se-Indonesia di Pekanbaru, Riau, Minggu (20/12/2009).

Gamawan menilai ratusan Perda itu selama ini menjadi beban di sektor usaha seperti di bisnis perhotelan atau perkebunan.

"Pengusaha telah membayar izin mendirikan bangunan, izin perhotelan. Namun masih ada izin atau retribusi pajak lainnya yang diterbitkan pemerintah daerah. Sehingga Perda pajak itu nenjadi beban ganda yang harus ditanggung pengusaha. Ini jelas sangat membenani pengusaha," katanya.

Gamawan juga menyebut, bila Perda pajak yang membebani para investor itu tidak ditertibkan, maka akan membuat Indonesia menjadi tidak menarik untuk pengembangan bisnis di mata investor.

Sumber : manajemen pelayanan
Read more
0

Mengatasi Sick Building Syndrome di Lingkungan Kerja

(managementfile - HR) - Apakah Anda sering mengalami pusing, alergi, hidung gatal, mata merah, dan sulit berkonsentrasi terutama ketika berada di kantor? Anda mungkin mengalami apa yang disebut Sick Building Syndrome (SBS). Apa itu SBS dan bagaimana cara mengatasinya?

SBS, menurut Wikipedia merupakan kombinasi dari sindrom yang terkait dengan lingkungan kerja atau tempat tinggal. Menurut WHO, penyebab dari SBS ini sebagian besar adalah kualitas udara ruangan yang kurang baik. Apa saja faktor-faktor yang mengakibatkan SBS ini?

Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab SBS:
• air conditioner yang desainnya kurang baik
• pemeliharaan ventilasi kurang baik
• suhu,dan tingkat kelembaban yang terlalu tinggi
• kondisi kantor yang terlalu berisik
• udara yang terlalu kering
• polutan dalam ruangan, misalnya seperti serpihan yang berasal dari makanan, pakaian, sepatu, dan debu
• rendahnya jumlah ion negative di udara, yang salah satunya mengakibatkan aliran oksigen terhambat
• dan sejumlah kondisi buruk lain di lingkungan kerja, termasuk hubungan yang buruk dengan rekan kerja.

SBS ini sangat berbahaya, karena mengakibatkan dampak-dampak buruk bagi karyawan. Akibat lingkungan kerja yang kurang kondusif, maka karyawan jadi lebih sulit konsentrasi, akibatnya produktivitas berkurang, kepuasan kerja rendah, turnover karyawan tinggi, karyawan sering sakit sehingga tingkat absensi tinggi. Akibatnya, tentu kinerja perusahaan secara keseluruhan jadi tidak optimal.

Untuk mengatasi Sick Building Syndrome ini, maka dapat diimplementasikan beberapa solusi:
• Ajukan kepada atasan Anda untuk memasang ionizer, yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas udara
• Taruh vas atau pot bunga yang berisikan tanaman hidup, selain meningkatkan kelembaban juga menghasilkan oksigen
• Jangan menggunakan lampu yang sinarnya terlalu terang dan menyilaukan
• Menjaga ruang kerja supaya tetap bersih, dimana tiap karyawan bertanggung jawab terhadap meja kerjanya. Debu yang berlebihan dapat mengakibatkan alergi dan SBS.
• Lakukan istirahat sejenak secara rutin, beranjak dari kursi dan berusaha mencari udara segar.
• Ketika jam istirahat, lakukan lunch di luar gedung, jangan makan sambil bekerja. Jika Anda terlalu sibuk, tetap usahakan istirahat keluar sejenak
• Jangan langsung masuk ke keramaian atau transportasi umum seusai bekerja. Jalanlah sejenak untuk menghirup udara segar.
• Jika langkah-langkah diatas gagal, maka hubungi atasan Anda untuk mengambil solusi yang lebih tepat.
Apakah Anda mengalami gejala-gejala SBS tersebut? Segera ambil langkah yang tepat untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja Anda.

sumber: http://managementfile.com
Read more
0

Menjadi Orang Yang Tepat Waktu

(managementfile - HR) - Siang itu Cicil terpaksa melewatkan jam makan siang bersama-sama dengan rekan geng makan siangnya. Supervisornya minta pekerjaan yang sudah jatuh tempo hari itu dan belum diselesaikan Cicil harus segera diselesaikan siang hari itu juga. Kalau bicara soal jam karet, memang tepat dialamatkan ke sosok yang bernama Cicil ini. Dalam segala hal sepertinya Cicil dikenal suka jam karet.

Sebenarnya tidak enak rasanya dikenal jika kita suka jam karet karena sedikit banyak itu akan mempengaruhi performance kita dimata atasan. Jika kita mau berbenah diri dan sadar bahwa sifat jelek ini bagai batu penghalang, berikut ini ada beberapa tips-tips yang dapat diterapkan dan menolong kita untuk mengubah image kita menjadi orang yang suka tepat waktu (alias tidak terpaksa untuk tepat waktu).

1. Berpikir positif
Bisa jadi sifat suka ngaret itu dimulai dari satu pemikiran yang salah dalam menilai diri sendiri. Sebelum memulai satu tindakan, dalam pikiran kita harus ditanamkan bahwa kita bisa berubah. Tidak ada istilah sulit jika kita mau berusaha dan tidak pasrah dengan kekurangan kita. Bayangkan juga satu kepuasan jika pada waktunya kita dapat menyelesaikan sesuatu. Setidaknya berpikir bahwa hal itu mendatangkan manfaat bagi diri sendiri (jika belum bagi orang lain).

2. Cari tahu hal apa yang membuat kita sering terlambat

Tidak perduli, takut, tidak percaya diri, rendah diri, demotivasi adalah beberapa faktor penyebab seseorang menjadi tidak suka tepat waktu. Sibuk membandingkan kekurangan diri sendiri dengan keberhasilan orang lain membuat waktu kita banyak terbuang sia-sia, alhasil target tidak tercapai. Untuk ini kita bisa minta masukan dari orang-orang terdekat untuk mengatasi hal-hal tersebut.

3. Daftarlah aktivitas harian dengan rinci

Perlu komitmen dan kedisiplinan untuk melakukan hal ini.Orang yang suka ngaret adalah orang yang tidak mau terikat dengan satu waktu. Dengan mencatat dan menentukan kapan dilakukannya, kita dapat belajar menetapkan diri pada satu waktu untuk ditepati tentunya.

4. Tentukan prioritas

Berapa banyak aktivitas yang harus dilakukan, yang terpenting adalah menetapkan skala prioritas sehingga pada akhirnya semua tugas dapat diselesaikan tepat waktu. Sehingga kalau terpaksa ada aktivitas yang harus dikorbankan, pilihlah dari prioritas terakhir.

5. Siapkan keperluan pada malam sebelumnya
Lebih cepat lebih baik. Slogan kampanye beberapa waktu yang lalu sepertinya tidak ada salahnya juga dipilih untuk satu tips ini. Secara mental, hal ini akan mempengaruhi usaha kita untuk memulai satu hari di hari dengan sukses untuk tepat waktu.

6. Jangan ragu untuk katakan tidak
Seringkali kita tidak mau menolak limpahan tugas dari rekan kerja/lainnya lebih karena merasa segan sehingga dengan over load malah membuat semuanya tidak selesai dan kacau. Jadi harus bisa berkata tidak pada waktu yang tepat.

7. Komitmen datang lebih awal, tidak hanya tepat waktu

Datang lebih pagi di kantor sedikit banyak akan membuat orang melihat bahwa kita punya komitmen untuk menjadi lebih baik. Secara mental juga akan membuat kita lebih siap, semangat, tanpa harus diburu-buru sehingga menolong kita lebih cepat untuk menyelesaikan semua tanggung jawab kita di kantor.

8. Aktifkan reminder pada HP Anda

Disarankan alarm ini dipasang beberapa waktu (hari/jam) sebelumnya sehingga kita memiliki waktu untuk melakukan persiapan.

9. Berikan reward pada diri sendiri

Pada saat kita berhasil menjadi tepat waktu, tidak ada salahnya kita memberikan reward bagi diri sendiri. Hal ini penting sebagai satu bentuk motivasi untuk kita menjadi lebih baik.

sumber: http://managementfile.com
Read more
0

Menjadikan Konsumen Sebagai Pemasar

(managementfile - Sales & Marketing) - Apakah kegiatan pemasaran yang efektif harus dilakukan melalui iklan atau promosi ? Mungkinkah kita bisa melakukan pemasaran tanpa pemasaran? Dapatkah kita menjadikan konsumen sebagai pemasar kita? Itulah ide dasar Brand Hijack. Alex Wipperfurth, penulis buku Brand Hijack, Marketing without Marketing mendefinisikan brand hijack sebagai pengambilalihan merek oleh konsumen. Untuk menciptakan merek yang diambil alih, ada dua elemen penting yang diperlukan yaitu merek itu sendiri dan konsumen.

Peran Merek
Calon merek yang diambil alih harus menawarkan suatu terobosan baru serta menjadi bagian dari gaya hidup, asosiasi atau aktivitas, dimana pemain pertama biasanya akan menjadi trend setter. Merek yang diambil alih juga harus memiliki kualitas. Kualitas bukan berarti semata teknologi yang lebih baik, melainkan pengalaman yang lebih baik.

Konsumen juga bukan lagi sekedar target pasar, melainkan partner. Sementara merek biasa hanya memperhitungkan volume penjualan dan keuntungan semata, merek yang diambil alih mengorbankan volume dan keuntungan pada awalnya guna mendapatkan orang yang tepat untuk memiliki pengalaman terhadap produk tersebut. Sementara merek biasa ditujukan untuk semua orang, merek yang diambil alih memiliki sejumlah rintangan bagi orang untuk mendapatkannya sehingga konsumen akan lebih mencintainya. Salah satu contoh adalah para penggemar fanatik merek Louis Vuiton yang rela mengantri demi mendapatkan merek yang mereka cintai.

Peran Pemasar

Selanjutnya, elemen kedua adalah konsumen yang mengambil alih merek tersebut. Ada sekelompok konsumen yang sangat fanatik terhadap suatu merek. Ada konsumen Nike ataupun Harley yang rela menato tubuhnya dengan logo produk tersebut. Kelompok ini disebut brand tribe yaitu sekelompok orang yang memiliki ketertarikan terhadap merek tertentu serta menciptakan nilai sosial paralel dengan nilai pribadi, ritual, kosa kata dan hierarkinya. Dengan demikian, riset pasar bukan hanya untuk wawancara biasa, melainkan harus mencakup antropologi untuk mengerti sub-budaya, ritual serta budaya konsumsi. Komunitas merek ini merupakan tren sosial yang berkembang saat ini.

Mengubah konsumen dari pemakai biasa menjadi orang yang fanatik terhadap merek. merupakan suatu perjalanan. Konsumen tersebut awalnya hanya sebagai anggota. Tahapan berikutnya, konsumen mengalami brandwash. Setelah itu, anggota brand tribe tersebut membantunya menciptakan sosial paralel. Akhirnya, konsumen tersebut mengikuti semua program yang ditawarkan merek tersebut. Sang merek memprogram apa yang dipikirkan serta dilakukan anggotanya.

Perjalanan menuju merek yang diambil alih terdiri dari tiga fase:

Fase pertama adalah tribal marketing, yakni pelanggan awal (early market) mengembangkan produk mereka. Pelanggan awal juga merupakan promosi yang baik melalui 'word of mouth' sekaligus membentuk jaringan atau komuniti. Dengan demikian, memilih pasar awal yang baik, yang memiliki keahlian, waktu serta penghargaan terhadap merek merupakan hal yang kritis.

Fase kedua adalah ko-kreasi. Setelah pelanggan awal tersebut terbentuk, mereka akan mengambil alih pesan dari merek tersebut.

Pada fase berikutnya, pasar utama yang besar telah siap mengadopsinya. Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah menjaga momentumnya. Saat ini, fokus kita bukan lagi hanya apakah merek itu ataupun apa yang dilakukan merek itu, tetapi sudah menawarkan fungsi budaya, yakni apakah arti merek itu. Ide dasar yang hendak dikemukakan adalah: menjadikan konsumen sebagai pemasar, serta menjadikan merek kita sebagai budaya.

sumber: http://managementfile.com
Read more
0

8 Level Proses Analisa Untuk Pengambilan Keputusan

(managementfile - Risk) - Risk management merupakan strategi untuk mengelola risiko dalam rangka mencapai tujuan. Hal yang sangat dibutuhkan oleh manajemen risiko adalah data dan analisa. Keduanya punya peranan yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan krusial dalam manajemen risiko.

Menurut SAS, terdapat delapan level proses analisa (analytics) yang digunakan dalam bisnis. Empat level pertama merupakan business intelligence dan umum dilakukan oleh semua perusahaan, serta lebih melihat aktivitas yang sudah berlalu. Keempatnya mendukung pengambilan keputusan reaktif, yakni memahami fakta setelah terjadinya sesuatu. Sementara itu, empat level terakhir mendukung pengambilan keputusan proaktif, dimana berusaha untuk berinovasi dan memprediksikan apa yang terjadi di masa mendatang.

Dalam manajemen risiko, kebutuhannya tentu hingga level terakhir, karena manajemen risiko memang harus mampu memprediksikan risiko-risiko apa saja yang potensial, dan mengukur bagaimana dampaknya, serta tindakan apa yang akan dilakukan.

Berikut ini adalah kedelapan level proses analisa:

1. Standard Report
Report ini hanya berisikan informasi-informasi yang standar, dihasilkan secara rutin, dan hanya menjelaskan apa yang terjadi dan kapan terjadinya. Sederhana namun bermanfaat, hanya saja tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan jangka panjang. Contohnya adalah laporan keuangan kuartalan.

2. Ad Hoc Report
Report ini memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan report standar, dan lebih customized. Report ad hoc memungkinkan Anda untuk mengajukan pertanyaan serta mendesain laporan yang customized untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang lebih detail seperti dimana, seberapa banyak, hingga seberapa sering.

3. Query Drilldown
Tingkat analisa selanjutnya lebih mendalam lagi, yakni query drilldown, yang sudah berusaha untuk menemukan jawaban akan sesuatu. Pada tahap ini Anda berusaha mencari tahu dimana letak permasalahan, serta bagaimana solusinya. Contohnya adalah perusahaan berusaha untuk melakukan observasi terhadap perilaku konsumennya yang berbeda-beda.

4. Alerts
Tingkat selanjutnya adalah Alerts, yang akan memberikan indikasi ketika terjadi masalah, dan memberikan notifikasi jika hal yang serupa terjadi di masa depan. Alerts bisa muncul di mana saja, mulai dari RSS feeds, email, hingga indicator merah pada scorecard ataupun dashboard Anda. Di tahap ini, Anda selanjutnya akan merespon alert tersebut dengan mengambil tindakan yang diperlukan.

5. Statistical Analysis

Kemudian di tingkat kelima ada analisa statistic yang merupakan perhitungan rumit seperti regresi, korelasi dan sebagainya. Analisa statistic ini digunakan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan menjawab pertanyaan, berdasarkan pada data yang dimiliki. Selain dapat berfungsi untuk menjelaskan suatu data, analisa statistic juga dapat memperlihatkan pada Anda peluang yang mungkin terlewatkan.

6. Forecasting

Forecasting merupakan aktivitas yang diperlukan oleh semua bisnis, karena memungkinkan kita untuk melakukan perkiraan terhadap permintaan. Sehingga, kita dapat melakukan estimasi terhadap persediaan, sehingga tidak kurang ataupun berlebih. Forecasting juga memungkinkan estimasi terhadap kebutuhan finansial

7. Predictive Modeling
Selanjutnya, Predictive Modeling memungkinkan kita untuk melakukan prediksi jika terdapat suatu pemicu (event) tertentu. Misalnya, jika kita mau meluncurkan promosi tertentu, maka harus diperkirakan terlebih dahulu bagaimana respon masing-masing segmen pasar, sehingga Anda dapat menerapkan promosi yang paling sesuai dengan masing-masing target pasar.

8. Optimization

Optimization adalah usaha untuk pengambilan keputusan terbaik, dengan mengalokasikan sumber daya secara optimal sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya, Anda berusaha untuk mengalokasikan SDM, materi dan dana yang dialokasikan untuk proyek tertentu.

Langkah-langkah analisa tersebut sangat bermanfaat untuk melaksanakan manajemen risiko ataupun menyusun strategi. Hanya saja, dengan melakukannya tidak lantas menjamin suksesnya sebuah organisasi. Data-data yang ada harus terintegrasi dengan baik, dianalisa, kemudian dicarikan solusi yang tepat. Solusi atau implementasi dari pengambilan keputusan inilah yang kemudian menentukan kesuksesan dari organisasi.

sumber: http://managementfile.com
Read more
0

Di Jambi Terjadi Peningkatan 50.000 Wajib Pajak

(managementfile - Tax) - Selama 2009 di Provinsi Jambi terjadi peningkatan 50.000 wajib pajak, seiring gencarnya sosialisasi pemahaman membayar pajak pada masyarakat atau pelaku wajib pajak.

Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi Direktorat Jendaral Pajak Provinsi Jambi, Budi Setiawan di Jambi, Rabu mengatakan, pada dasarnya masyarakat atau wajib pajak taat untuk memenuhi kewajibanynya, hanya saja kurangnya pemahaman dan ketidaktahuan membuat mereka lupa dan lalai.

"Seiring peningkatan wajib pajak itu, jumlah pendapatan pajak yang dihimpun Direktrorat Pajak Provinsi Jambi pun meningkat," kata Budi Setiawan tanpa menyebutkan jumlah wajib pajak di Provinsi Jambi saat ini.

Pada 2008 Direktorat Pajak Provinsi Jambi berhasil menghimpun pajak sebesar Rp1,4 miliar, dan pada 2009 ditargetkan bisa mencapai Rp1,7 miliar atau meningkat Rp300 juta dari tahun sebelumnya.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran warga atau wajib pajak membayar kewajiabnnya, Direktorat Pajak terus meningkatkan sosialisasi dengan melibatkan pihak ketiga.

Direktorat Pajak merangkul Perum LKBN ANTARA sebagai pihak ketiga untuk mensosialisasikan aturan dan cara pembayaran pajak, supaya masyarakat atau wajib pajak lalai dan tidak melaksanakan kewajibanya.

Ke depan aturan pembayaran pajak dipermudah dan dipercepat, namun sanksi atau hukuman bagi wajib pajak yang lalau dan tidak membayar kewajibannya juga kian keras.

Wajib pajak ke depan akan berhadapan dengan hukum bila tidak membayar pajak, karena kelalaian dan pelanggran dalam melaksanakan pembayaran pajak sudah masuk tindak pidana.

Sebelum sanksi keras atau hukum itu diterapkan masyarakat atau wajib pajak harus diberi pemahaman dan pengertian lebih dulu, dan itu diperlukan sosialisasi yang intensif.

Ia menyebutkan dari beberapa kali kegiatan sosialisasi yang dilakukan Direktorat Jendral Pajak Sumbar-Jambi bekerja sama dengan Perum LKBN ANTARA, antusias peserta cukup tinggi, peserta dan undangan yang hadir melebihi kuota yang ditetapkan.

"Kita tidak ingin ketidakpahaman atau ketidaktahuan wajib pajak terhadap aturan pembayaran pajak membuat merekeka bersentuhan dengan hukum, untuk itu sosialisasi gencar dilakukan," kata Budi Setiawan.

sumber: http://managementfile.com
Read more
0

Kadin Minta Tax Amnesty

(managementfile - Tax) - Pemerintah diminta untuk mempertimbangkan memberikan kembali kebijakan perpajakan yang bisa menarik minat masyarakat menjadi wajib pajak. Salah satu fasilitas yang perlu dipertimbangkan adalah diberikannya tax amnesty atau pengampunan pajak.

"Untuk mengejar penerimaan pajak, karena telah didukung situasi ekonomi politik yang kami kira stabil, sehingga masyarakat juga bisa dengan secara sukarela membayar pajaknya, Kita memandang tax amnesty itu penting untuk diberlakukan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kebijakan Publik, Fiskal dan Moneter Hariyadi Sukamdani, disela pemaparan Roadmap Kadin untuk Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 - 2014, di Jakarta, Kamis (15/10).

Pemberian tax amnesty, menurut dia, juga bisa mendorong penerimaan perpajakan lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang (tax ratio).

Menurut Hariyadi, Indonesia memiliki problem pelik terkait peningkatan tax ratio (rasio penerimaan pajak terhadap PDB).Tax ratio indonesia juga dinilai masih cukup rendah bila dibandingkan rasio pajak beberapa negara tetangga.Terkait itu, lembaga itu juga merekomendasikan agar pemerintah menerbitkan Undang-undang/Keputusan Presiden tentang "Pengampunan Pajak" yang mudah dimengerti oleh masyarakat, agar masyarakat wajib pajak mau mengungkapkan harta/hutang mereka secara benar, dan selanjutnya memenuhi kewajiban perpajakannya secara benar.

Selain itu, pihaknya menambahkan, agar lebih menarik kesadaran para wajib pajak pemerintah sebaiknya menerapkan tarif perpajakan yang lebih kompetitif. Diketahui pemerintah bakal menurunkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) menjadi 25 persen di 2010 dari 28 persen di 2009.

"Memang (tarif) ada penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya menjadi 25 persen tahun depan. Tapi menurut kajian kami, itu belum cukup ideal, bahkan bila harus dibandingkan dengan tarif serupa negara-negara tetangga. Bagi kami idealnya 20-22 persen," paparnya.

Dalam paparan Roadmap, Kadin Indonesia menyorot adanya tiga permasalahan dalam perpajakan di Indonesia. Pertama, kepatuhan wajib pajak masih rendah. Kedua, kekuasaan Direktorat Jenderal Pajak masih terlalu besar karena mencakup fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif sekaligus sehingga menimbulkan ketidakadilan dalam melayani hak wajib pajak yang berefek turunnya tingkat kepatuhan wajib pajak. Ketiga, masih rendahnya kepercayaan kepada aparat pajak dan berbelitnya aturan perpajakan.

Atas dasar itu pula, Kadin Indonesia meminta pemerintah mengupayakan peningkatan penerimaan pajak yang ramah terhadap bisnis.

Tidak Adil

Secara terpisah, pengamat perpajakan Universitas Indonesia Darrusalam mengatakan kebijakan tax amnesty merupakan suatu dilema dalam khasanah perpajakan.

"Karena, bagaimanapun, secara psikologis sangat tidak memihak pada wajib pajak yang selama ini taat bayar pajak," kata dia.

Kalaupun kebijakan itu diterapkan di suatu negara, harus ada penelitian mendalam mengenai karakteristik wajib pajak yang ada di suatu negara.

"Apakah karakteristik wajib pajak memang banyak yang tidak patuh, sehingga tax amnesty tidak akan menyinggung para WP yang taat bayar pajak," tambahnya.

Selain itu, pola tax amnesty seperti model sunset policy hanya bisa diterapkan sekali dalam seumur hidup wajib pajak.

"Kalau diberikan berulang-ulang, WP akan menunda-nunda untuk menjadi wajib pajak yang baik, mereka bisa beralasan, Ah, nanti saja kan masih ada fasilitas lagi," kata dia.

sumber: http://managementfile.com
Read more